Oleh: Aldizal Mahendra
“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!”
– Ir Soekarno
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak institusi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi Apoteker, dan berdampak pada semakin banyaknya Apoteker yang hadir di Indonesia dengan rentang usia muda. Pada tahun 2018 ini, untuk pertama kalinya kita akan menyambut kedatangan para Apoteker yang berasal dari Generasi Z pada umumnya (dilahirkan pada tahun 1996). Dalam pandangan demografi, akan terjadi pergeseran generasi yang cukup signifikan. Sebanyak 4,2 milyar penduduk dunia akan terdiri dari Generasi Y (Millenials) dan Generasi Z dibandingkan dengan Generasi X yang hanya sekitar 1,4 milyar.
David & Jonah Stillman dalam bukunya, Gen Z at Work: How the Next Generation Is Transforming the Workplace menjelaskan terdapat beberapa karakteristik dari generasi baru ini yang cukup berbeda dengan generasi generasi sebelumnya yaitu Phygital, Hyper-Customized, Realistic, Fear of Missing Out, Weconomist, Do It Yourself, dan Competitive. Selain itu, generasi ini juga memiliki kecenderungan berjiwa aspiratif, global, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
Generasi ini memerlukan wadah yang dapat menyalurkan aspirasi dan jiwa sosial yang besar ini. Untuk itulah, Indonesian Young Pharmacists Group (IYPG) hadir. IYPG didirikan pada 2012 dengan Presiden Pertamanya yaitu Audrey Clarissa mengikuti Young Pharmacists Group yang didirikan oleh FIP pada 2001. IYPG berfokus pada 3 bidang, yaitu menjadi wadah komunikasi, sarana pengembangan kompetensi, dan meningkatkan eksistensi para Apoteker muda. Secara struktural IYPG berada langsung di bawah organisasi Ikatan Apoteker Indonesia sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Tumah Tangga IAI sementara IYPG tiap daerah berada langsung di bawah Pengurus Daerah IAI di daerah masing-masing.
Kegiatan Bakti Sosial oleh IYPG Aceh
Sewaktu awal didirikan, IYPG berfokus pada wilayah ibukota dengan berbagai kegiatan seperti konseling kesehatan ke panti asuhan, peringatan HKN, wawancara di televisi dan radio, bakti sosial dengan beberapa lembaga lain serta mengadakan program pelatihan GPP, FGD tentang ebola serta mengadakan riset-riset informal dan turut aktif di Asian Young Pharmacists Group.
Hingga saat ini, IYPG telah berdiri di 9 daerah, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Sehingga memiliki pembeda dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Untuk menarik perhatian farmasis generasi muda dibutuhkan pengemasan dan penyusunan konten yang unik, sehingga menghasilkan bentuk kegiatan yang berbeda pula.
Di Sumatera Utara, IYPG Sumatera Utara pada 2018 ini merancang sebuah kegiatan edukatif berbentuk seminar dan workshop yang berbeda dengan himpunan lainnya, yaitu Indonesian Palm Oil Health yang membahas mengenai aspek medis dan pengetahuan umum dari minyak kelapa sawit. IYPG Aceh membuat bakti sosial berupa pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterolk gratis serta konseling penggunaan obat dan kesehatan dalam rangka dies natalis ke 18 Akademi Farmasi Pemerintah Daerah Aceh. IYPG Riau yang juga pada Pertemuan ilmiah Tahunan 2018 lalu berperan aktif sebagai panitia lokal, menyelenggarakan bakti sosial yang tidak kalah hebat dengan memberikan 600 nasi bungkus untuk paket makanan sahur kepada panti asuhan dan anak jalanan pada Mei 2018. Bekerja sama dengan STIFAR Riau, PD IAI Riau serta PC IAI Pekanbaru dan beberapa panti asuhan dan diliput oleh beberapa media seperti detakkampar.co dan homeriau.com
Indonesian Palm Oil Health oleh IYPG Sumatera Utara
Kegiatan Bakti Sosial oleh IYPG Riau
IYPG DIY sebagai kota yang mengusung nama besar pendidikan memberikan edukasi kesehatan sekaligus mengenalkan profesi Apoteker di SD Muhammadiyah Demangan Yogya.
IYPG Jawa Timur berinisiatif mengadakan FGD peranan apoteker di RUmah Sakit, kemudian bakti sosial serta penyuluhan kesehatan di panti jompo tentang osteoporosis.
Edukasi kesehatan pengenalan profesi Apoteker di SD Muhammadiyah Demangan Yogya oleh IYPG DIY
IYPG DKI sebagai IYPG daerah yang paling tua mengadakan sosialisasi dagusibu, serta acara internal seperti rafting dan outbond. IYPG DKI bekerja sama juga dengan ABang None Jakarta dan Indonesia Berkebun untuk menyampaikan tentang TOGA, penyakit tidak menular serta kosmetik bahaya dan dimuat dalam tempo.co. IYPG DKI juga aktif bekerja sama dengan dinas dan instansi terkait dalam aksi nasional pemberentasan obat illegal dan penyalahgunaan obatdi CFD Sudiraman poada 22 Oktober 2017 bekerja sama dengan BPOM, IAI, dan Hisfarsi serta dengan Kemenkes dalam rangkaian kegiatan HKN 2017. Kolaborasi organisasi ditunjukkan juga melalui adanya program bakti sosial dengan Kagama Kita di Stasiun Manggarai.
Di Jawa Barat dengan mengusung citra kreatifnya juga terus membuat kegiatan-kegiatan yang unik. Dari awal kepengurusan 2016 lalu IYPG Jabar konsisten membuat gerakan bakti sosial untuk memfasilitasi Apoteker yang ingin terjun langsung pada masyarakat dengan terjun di berbagai bakti sosial serta tanggap bencana. Inovasi di bidang komunikasi dihadirkan dalam bentuk Digitalk, melalui media whatsapp dengan mengundang narasumber Apoteker dari luar
negeri yang berbagi mengenai kondisi kefarmasian di negaranya masing-masing. Inovasi juga hadir dengan meyelenggarakan Sahur on the Hospital dengan berbagi sahur dan edukasi kefarmasian di rumah sakit kepada tiga ribu keluarga pasien. Networking dijalankan dengan menjalin relasi kelembagaan bersama berbagai institusi seperti Volunteer Doctors, Rumah Zakat, dan BPBD serta BNPB untuk menyelenggarakan program berserjarah yaitu pelatihan
Apoteker Tanggap Bencana atau ATB sebagai Pilot Project penyelenggaraan pelatihan kebencanaan di dunia farmasi. Dalam bidang edukasi, IYPG Jabar menggaet komunitas pembelajar di kota Bandung, yaitu Komunitas Aleut untuk menyelenggarkaan acara inovatif yaitu Biotour yang membahas mengenai sejarah dan tanaman obat di landmark Kota Bandung.
Para peserta puas karena mendapatkan ilmu yang unik dan pengalaman tak terlupakan sembari mempelari tanaman obat di Gedung Sate dan pengetahuan sejarah hingga tour ke dalam Museum dan Menara Gedung Sate.
Pelatihan Apoteker Tanggap Bencana oleh IYPG Jawa Barat
IYPG merupakan wadah bagi seluruh insan apoteker muda di Indonesia untuk bergabung dan menghidupkan citra profesi melalui cara-cara unik dan kreatif sehingga eksistensi profesi ini akan terus meningkat dengan menyesuaikan sesuai perkembangan zaman. Jadi mari segera bergabung dan IYPG dan bersama kita guncangkan dunia! (Aldizal Mahendra, ditulis dari berbagai sumber.)
---
Tulisan ini dimuat di Medisina Edisi XXXI Juli - September 2018
Aldizal Mahendra, M.Farm., Apt. adalah Ketua IYPG PD IAI Jabar periode 2016–2018 serta terpilih sebagai President Elected IYPG periode 2020–2022.