The 1st Indonesian Young Pharmacists Group Summit
Wednesday, Dec 12 2018 at 05:26 PM

Oleh: Editha Renesteen, M.Sc., Apt., Candra Eka Puspitasari, M.Sc., Apt., Rabella Mufti Soraya, S.Farm., Apt.

The 1st IYPG Summit yang baru pertama kali diadakan ini diisi dengan rangkaian kegiatan seperti rapat kerja BPH IYPG periode 2018–2020, seminar dan workshop, IYPG Award, dan Pharmazing Race.

Indonesian Young Pharmacists Group (IYPG) adalah organisasi yang mewadahi para apoteker muda, dibawah 35 tahun, di Indonesia untuk menuangkan ide dan kreatifitas dalam bentuk program-program yang menarik agar keberadaan apoteker semakin dirasa oleh masyarakat. Memasuki kepengurusan baru periode 2018–2020, IYPG kini diketuai oleh Arde Toga Nugraha, M.Sc., Apt. dari Yogyakarta sebagai Presiden IYPG. Badan Pengurus Harian (BPH) IYPG periode 2018–2020 ini terdiri dari divisi komunikasi, kompetensi, branding, organisasi, dan pendanaan, serta kepengurusan BPH ini sendiri dilakukan oleh13 orang apoteker berasal dari seluruh Indonesia.

Badan Pengurus Harian (BPH) IYPG 2018–2020

Dalam rangka pengukuhan serta mempublikasikan kepengurusan IYPG baru, BPH IYPH merancang sebuah rangkaian acara yang dinamakan The 1st Indonesian Young Pharmacists Group Summit. The 1st IYPG Summit yang baru pertama kali diadakan ini diisi dengan rapat kerja BPH IYPG periode 2018–2020 dilanjutkan dengan rapat koordinasi bersama IYPG Daerah di Indonesia. Hari berikutnya, IYPG mengadakan acara seminar dan workshop yang mengusung tema Facing The 4.0 Era in Health Care Sector. Di hari yang sama, dilakukan penyerahan award bagi pemenang IYPG Award yang kegiatannya telah dilakukan lebih dulu sebelum The 1st IYPG Summit dimulai. Pada hari terakhir, IYPG menawarkan konsep baru bernama Pharmazing Race, yaitu bersepeda menelusuri jalan-jalan di Kota Bandung sembari mempelajari sejarah dunia kesehatan dan menyelesaikan sejumlah tantangan menarik yang diberikan.


The 1st Indonesian Young Pharmacists Group Summit Poster

1. Rapat kerja

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2018, BPH IYPG 2018–2020 melaksanakan Rapat Kerja (Raker) yang sekaligus menjadi pembuka rangkaian kegiatan The 1st IYPG Summit di Sekretariat IAI Jawa Barat. Raker diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne IAI, dilanjutkan dengan pembukaan oleh Presiden IYPG, Arde Toga Nugraha, M.Sc., Apt. Raker diisi dengan pemaparan program kerja oleh masing-masing pengurus di setiap divisi BPH IYPG. Turut hadir perwakilan dari beberapa IYPG Daerah, yaitu IYPG Sumatera Utara, IYPG Jawa Barat, IYPG Riau dan IYPG DKI Jakarta. Sesuai dengan taglinenya, nuansa simple, fun dan young sangat kental terasa pada rapat kerja. Hal ini dibuktikan dengan berlanjutnya agenda kerja Raker di Dapur Caringin Tilu.


BPH IYPG dan perwakilan pengurus IYPG daerah

2. Seminar and workshop: Facing the 4.0 era in health care sector

Acara seminar dan workshop pada rangkaian kegiatan The 1st IYPG Summit yang diadakan pada 18 dan 19 Agustus 2018 ini bertemakan Facing the 4.0 era in health care sector. Kegiatan yang diselenggarakan di Bandung Creative Hub ini diikuti oleh lebih dari 100 orang apoteker muda dari seluruh Indonesia. Dengan biaya Rp. 350.000, peserta mendapatkan fasilitas seminar, workshop, serta kegiatan Pharmazing race yang diadakan di hari kedua. Selain tema kegiatan yang up to date dengan kebutuhan apoteker di era revolusi industri 4.0, kegiatan Pharmazing race memiliki daya tarik tersendiri bagi apoteker muda. Hal ini dikarenakan peserta akan diajak menjelajahi objek wisata yang memiliki nilai sejarah kefarmasian di sekitar kota Bandung menggunakan sepeda. Selain itu, peserta juga memperoleh seminar kit, kaos bertuliskan Young Pharmacist, lunch, dan 10 SKP pembelajaran bagi peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan atau 3 SKP pengabdian bagi peserta yang hanya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Pharmazing race.

Seminar dan workshop ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne IAI, serta sambutan dari Presiden IYPG. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Drs. Saleh Rustandi, Apt. selaku perwakilan dari PP IAI. Seminar dibagi menjadi 2 kelas, yaitu A dan B, dimana masing-masing kelas terdiri dari 2 sesi.

Kelas A sesi 1 membahas tentang E-commerce in Health Industry dengan pembicara Dra. Ratna Irawati, M.Kes., Apt. dan Dina Sintia Pamela, M.Farm., Apt. Pada sesi 2, tema yang diangkat yaitu Adverticing For Sustainable Business in Disruptive Era dengan pembicara Satrio Pramudino dan Audrey Clarissa, S.Si., Apt. Peserta mendapatkan inspirasi dan motivasi bagaimana membangun bisnis yang bisa memberi solusi (curing the pain) dan terus bertahan dengan value.

Pada kelas B sesi 1 mengangkat tema tentang Personal and Corporate Branding in Digital Era dengan pembicara Henry Husein, S.Sn. dan Fikriansyah, S.Farm., Apt. Pada sesi ini para peserta dibekali tentang pentingnya branding, serta tak lupa diberikan cara kreatif untuk melakukan branding usaha. Pada sesi berikutnya, Stefanus Nofa, S.Si., Apt. dari PIFI dan Irsyad Kamal, S.E., MBA dari Nanno Business berbicara mengenai Designing Creative and Sustainable Product. Peserta pun semakin mantap untuk menatap masa depan bisnis kefarmasian di era baru ini.

Di akhir kegiatan, peserta dibagi dalam beberapa tim dan diminta untuk menuliskan ulang mengenai apa saja yang telah mereka peroleh selama materi berlangsung dalam sebuah alur pikir. Kemudian peserta dikumpulkan dalam satu ruangan dan melakukan presentasi singkat. Kegiatan ini dilakukan agar peserta dari setiap kelas dapat saling berbagi mengenai materi yang diperoleh dan menjalin keakraban dengan peserta lainnya. Nuansa yang terjaga serta atmosfer simple, fun dan young pada hari pertama diakhiri dengan tawa, canda bahagia peserta meski dalam materi yang padat disertai penugasan diakhir sesi.


Sesi foto bersama setelah seminar

3. Indonesian Young Pharmacists Group Award (IYPG Award)

Indonesian Young Pharmacist Group Award (IYPG Award) merupakan wadah apresiasi dari IYPG kepada apoteker muda yang berprestasi di Indonesia dalam bidang pengabdian ke masyarakat. Bentuk kontribusi apoteker muda kepada masyarakat dapat mereka tuangkan dalam bidang pendidikan, seni dan budaya, lingkungan, kewirausahaan, kesehatan maupun teknologi. Ajang yang baru pertama kali dilakukan ini ditujukan untuk memotivasi sejawat apoteker muda lainnya agar dapat berkarya dimanapun berada.


5 Kandidat peraih IYPG Award

Kegiatan IYPG Award ini telah lebih dulu dimulai sebelum acara The 1st IYPG Summit dilaksanakan. Pada tahap pendaftaran yang diadakan tanggal 1–5 Agustus 2018 lalu, diperoleh lima kandidat peraih IYPG Award yang diumumkan melalui akun Instagram IYPG (@indonesia.ypg). kelima kandidat tersebut adalah Zulhijrah Syamsudin (Apoteker Master Agent of Change), Swamedika Nusantara, Khairu Nishaa (Admin dan Content Creator Apoteker Sahabat Bunda), Marissa Ika Puspitasari (Advisor Sakura Manggarai), dan Halo Apoteker Indonesia. Selanjutnya, dilakukan proses voting berdasarkan jumlah like pada postingan yang berisi tentang masing-maisng kandidat di akun Instagram IYPG pun dimulai. Pengumuman pemenang dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2018 melalui akun yang sama. Penerima IYPG Award pertama adalah Zulhijrah Syamsudin dengan perolehan jumlah like sebanyak 1025 akun.


Hasil akhir pemilihan suara IYPG Award

Zulhijrah Syamsudin merupakan apoteker yang aktif dalam memberikan berbagai edukasi kefarmasian kepada masyarakat Banten dan sekitarnya, secara mandiri dalam rangka mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Aktivitas yang ia lakukan pun akhirnya berbuah penghargaan sebagai Apoteker Master of Change dari Kemeterian Kesehatan RI. Penyerahan Award dari IYPG kepada pemenang dilakukan pada kegiatan seminar dan workshop di Bandung Creative Hub.

4. Pharmazing Race: historical tour, education, social service

Liputan Pharmazing Race oleh Kompas TV Jabar

Minggu, 19 Agustus 2018, hari itu merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu dari rangkaian The 1st IYPG Summit, di Bandung. It is Pharmazing Race! Seluruh partisipan The 1st IYPG Summit, baik peserta dan panitia berkumpul dan memerahkan venue, start di Biofarma, Bandung. Bukan hanya peserta yang excited, tetapi juga panitia. Acara yang kami siapkan kurang lebih dalam waktu sebulan akhirnya datang juga.

Sejak pagi, rentetan sepeda biru yang kami sewa dari Boseh sudah siap. Boseh merupakan sistem penyewaan sepeda di area publik di Kota Bandung yang merupakan akronim dari : Bike On Street Everybody Happy, yang jika diartikan adalah : Sepeda di jalanan dan semua orang senang. (Note: We do also hope that everybody is happy to join pharmazing race). Sepeda-sepeda itu berjejal memenuhi lapangan parkir biofarma dan siap untuk menemani partisipan The 1st IYPG Summit untuk mengelilingi jalanan bersejarah Kota Bandung.

Pada pukul 06.00 WIB, seluruh peserta melakukan briefing di aula biofarma. Sebuah kehormatan karena acara resmi dibuka langsung oleh Direktur Biofarma, Bapak Rahmat Roestan, yang memberikan izin untuk membuka kegiatan di aula gedung Biofarma. Selanjutnya, peserta diberikan pengarahan tentang tata tertib dan rute yang akan ditempuh selama perjalanan oleh panitia. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok besar yang satu kelompok terdiri dari kurang lebih 20 orang. Di database, terdapat 125 orang peserta yang mendaftar acara The 1st IYPG Summit ini, namun karena satu dan lain hal, pada hari seminar dan workshop peserta yang dapat hadir hanya 117 orang dan peserta yang selanjutnya mengikuti Pharmazing Race berjumlah 97 orang. Semoga yang berhalangan hadir selanjutnya tetap bisa merasakan euphoria Pharmazing Race di kegiatan selanjutnya ya!

Peserta siap dilepas untuk menyelesaikan misi pharmazing race

Peserta yang sudah dibagi menajdi 5 kelompok besar, diberikan rute urutan pos yang berbeda-beda untuk menghindari penumpukan peserta di salah satu pos. Terdapat 6 pos yang harus dikunjungi oleh setiap kelompok besar. Apa saja 6 pos itu?

Pos pertama berada di Biofarma

Di pos ini, peserta dipersilakan menikmati museum Biofarma. Peserta yang kemarin hadir di The 1st IYPG Summit ini beruntung banget bisa dapet akses masuk kesini, karena akses kesini itu, terbatas.

Di dalam museum ini, terdapat ruang auditorium yang menampilkan video profil Biofarma, yang dikelilingi oleh foto-foto direktur Biofarma mulai dari direktur pada zaman Belanda hingga direkturnya yang sekarang. Terdapat juga milestone perjalanan Biofarma yang berganti nama beberapa kali sepanjang sejarah dibangunnya hingga hari ini. Display berbagai alat yang digunakan untuk membuat vaksin pada zaman dahulu kala juga ditampilkan disini. Disusul dengan display baju laboratorium yang harus digunakan saat memasuki area pembuatan vaksin. Buku-buku jadoel yang sebagian besar telah menguning dan rapuh, yang digunakan sebagai referensi membuat vaksin pada zaman dahulu berjejer rapi di rak dan display area buku di museum. Tidak lupa juga berbagai capaian Biofarma selama ini diabadikan di dalam museum.

Pos kedua berada di Yayasan Kasih Anak Kanker (YKAKI)

Di tempat ini peserta melakukan sharing dengan adik-adik kecil yang sedang berjuang melawan penyakit kanker. Peserta juga memberikan bingkisan kecil untuk menyemangati mereka.

Sharing dengan Yayasan Kasih Anak Kanker

Pos ketiga berada di Pabrik Kina

Berfoto dengan latar belakang sejarah pabrik kina, yang kini menjadi Kimia Farma

Jadi, zaman penjajahan dulu, sangat marak terjangkit malaria dan salah satu obat untuk mengatasi nya adalah menggunakan kina bagian dari kulit batangnya. Pabrik yang memproduksi kina ini ternyata terletak di Kota Bandung, yang sekarang dikenal menjadi Kimia Farmia. Peserta berkeliling di area pabrik sembari mendengarkan sejarah tentang dibangunnya pabrik kina ini.

Pos keempat berada di Balai Kota Bandung

Pada hari Minggu, Balai Kota Bandung ramai sekali dikunjungi masyarakat untuk menghabiskan akhir pekan, biasanya dengan keluarga tercinta atau teman-teman dekat. Mereka berkumpul untuk sekedar berjalan-jalan, berolahraga, atau berfoto ria di daerah balai kota yang kini rapi dan instagrammable.

Peserta melakukan edukasi mengenai obat kepada masyarakat di Balai Kota Bandung

Kondisi yang ramai ini dimanfaatkan pula untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat), sebuah amanah dari Kemenkes bagi apoteker untuk mensosialisasikan ini agar pengetahuan masyarakat tentang obat meningkat, dan meningkat pula kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Peserta secara berkelompok memberikan edukasi kepada masyarakat dengan alat bantu seperti poster yang sudah disiapkan untuk memudahkan pemahaman masyarakat mengenai materi yang disampaikan.

Pos kelima berada di SLB-B Cicendo

Peserta yang masuk di pos ini akan diminta untuk menyelesaikan misi yang diberikan.

Pos keenam berada di ETAPE

Sebelum kembali ke markas di Biofarma, peserta mengunjungi ETAPE untuk menikmati santapan snack dan menerima materi mengenai sepeda.

Rehat sejenak di ETAPE sambil mendengarkan cerita tentang sepeda

Di akhir kegiatan sekitar pukul 15.00 WIB, setelah peserta menyelesaikan targetnya di setiap pos, panitia mengumumkan pemenang The 1st IYPG Summit secara resmi bagi nominasi yang mendapatkan vote terbanyak, yaitu Zulhijrah Syamsudin, seorang Master Agent of Change yang berasal dari Banten. Beliau diundang untuk hadir di acara The 1st IYPG Summit di Bandung dan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kontribusi yang telah dilakukannya untuk masyarakat dalam waktu 15 menit, disusul dengan pemberian plakat serta hadiah yang telah disiapkan panitia.

Zulhijrah Syamsudin mempresentasikan kontribusi sebagai Master Agent of Change

Selanjutnya, pengumuman kelompok terbaik yang dinilai secara diam-diam oleh panitia. Parameter penilaiannya antara lain, kekompakan, kerapihan, dan kemampuan membaca peta, karena peserta hanya diberikan pos-pos yang perlu dikunjungi dan peserta bekerjasama untuk mencari rute terbaik untuk bisa sampai ke satu pos ke pos yang lain. Kelompok yang menjadi kelompok terbaik adalah kelompok 4. Selamat untuk kelompok 4!

Semoga dengan berakhirnya The 1st IYPG Summit ini tidak mengurangi kekerabatan yang dibangun sesama partisipan IYPG Summit selama acara, karena tujuan lain diadakannya acara ini adalah sebagai wadah apoteker muda untuk membangun jaringan dan bersilaturahmi, menyampaikan ide-ide dan informasi yang dibutuhkan untuk kemajuan apoteker di Indonesia.

Foto bersama peserta dan panitia The 1st IYPG Summit

Terima kasih bagi rekan-rekan apoteker muda yang sudah berpartisipasi dan meramaikan acara The 1st Indonesian Young Pharmacist Group Summit di Bandung. Acara ini diagendakan untuk diadakan rutin di setiap tahunnya. For those who want to join this, jangan lewatkan The 2nd Indonesian Young Pharmacists Group Summit di Yogyakarta, yang acaranya akan disatukan dengan kegiatan Asian Young Pharmacists Group Leadership Summit 2019 . Dua acara jadi satu? Yap, let’s feel the Asian spirit in the International Summit. Jangan sampai terlewat info nya di facebook Asian Young Pharmacist Group.

Asian Young Pharmacists Group Leadership Summit 2019 First Announcement

The 1st IYPG Online Class (08 -16 September 2018)

Bekerjasama dengan platform digital ajardia.com, IYPG membuka online class dengan materi seminar yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 2018 di Bandung Creative Hub. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta yang ingin merasakan atmosfir The 1st IYPG Summit namun berhalangan hadir. Online class ini dilakukan dengan menyiapkan video dokumentasi seminar yang dapat diakses langsung oleh peserta yang mendaftar. Online class ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja setelah peserta terdaftar dan terverifikasi oleh tim di rentang waktu 8–16 September 2018.

Selain itu, online Class ini juga ditujukan bagi peserta yang sebelumnya telah termasuk ke dalam daftar 125 orang pendaftar The 1st IYPG Summit tetapi tidak dapat hadir di hari-H agar tetap dapat mendapatkan ilmu yang dibagikan pada acara seminar tanpa mengurangi kebermanfaatannya.

Syarat untuk mendapatkan sertifikat tanda mengikuti kelas, peserta harus melalui proses evaluasi dengan menjawab soal-soal kuis yang ada berkaitan dengan materi-materi yang terdapat pada online class. Peserta yang telah menyelesaikan kelas kemudian dikirimkan sertifikat, kaos, dan gimmick ke alamat yang tertera saat peserta mendaftar.

Kami menyadari, masih terdapat banyak kekurangan atas acara perdana kami, kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan masukkan dari rekan-rekan semua untuk kegiatan tahun depan yang lebih baik. Sila bersurat melalui surat elektronik ke indonesianypg@gmail.com.

Salam hangat,
Simple, Fun, and Young.

---

Editha Renesteen, M.Sc., Apt. dan Candra Eka Puspitasari, M.Sc., Apt. adalah Tim Komunikasi BPH IYPG periode 2018–2020.
Rabella Mufti Soraya, S.Farm., Apt. adalah Tim Funding BPH IYPG periode 2018–2020.