Menkes: Jangan Remehkan Apoteker
Tuesday, Nov 29 2016 at 04:28 PM

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Menteri Kesehatan Nila F Moelloek mengingatkan warga agar tak meremehkan pekerjaan apoteker. Bagi Nilai, tugas apoteker yang memberikan obat kepada pasien merupakan beban berat.

Untuk itu, apoteker harus tahu perbedaan obat asli dengan yang palsu. Selain itu, apoteker juga ikut bertanggungjawab termasuk ketepatan pemberian obat-obatan.

“Jadi itulah tugas berat bagi apoteker,” kata Nila F Moelloek, Menteri Kesehatan saat membuka acara rapat kerja Nasional dan Temu Ilmiah IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) di Alana Hotel, Yogyakarta, Selasa (27/9).

Di banyak wilayah di Indonesia, menurut Menkes, masih ada yang tidak mempunyai apotek. Walaupun ada sekitar 40 ribu orang apoteker di Indonesia, namun distribusinya masih belum merata. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan memetakan wilayah yang masih kekurangan tenaga kesehatan, termasuk apoteker.

Menurutnya, ada pembahasan serius soal distribusi tenaga kesehatan ke seluruh wilayah di Indonesia. Sebagai contoh, dia akan berkoordinasi dengan kementerian lain, sebut saja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.

“Semua masih dalam pembahasan, jadi tunggu saja,” jelas Menker Nila F Moelloek.

Ia menambahkan, para apoteker mempunyai kompetensi dalam pengawasan dan meminimalisasi menyebarnya obat palsu. Meneks juga menyarankan agar masyarakat membeli obat di toko-toko resmi dan apotek yang memang menjual obat resmi. Juga perlu diperhatikan soal penjualan obat melalui media daring (online).

“Tidak boleh beli (obat) sembarangan, tanpa resep dokter,” jelas Menkes.

Rapat kerja Nasional dan pertemuan ilmiah tahanan oleh IAI, merupakan agenda tahunan yang digelar untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme apoteker yang berada di bawah organisasi Ikatan Apoteker Indonesia.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat IAI Nurul Falah Edi Pariang, perhelatan dengan mengambil tema Developing Pharmacist Role for Better Quality of Life in AEC Era itu digelar selama tiga hari, mulai tanggal 27 sampai  29 September 2016 di Alana Hotel Yogyakarta.

Rakernas diikuti lebih dari 1.800 apoteker yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Pertemuan ini sekaligus untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan terkini mengenai kefarmasian yang semakin berkembang.
(Sugiarto/CN41/SMNetwork)

Source : http://berita.suaramerdeka.com/menkes-jangan-remehkan-apoteker/