MENTERI Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan, saat ini, tugas apoteker tidaklah ringan. Sebab, tugas memberikan obat kepada pasien ada di tangan apoteker. Karenanya, apoteker harus tahu betul obat yang asli dan yang palsu.
Di sela-sela pembukaan Rakernas Ikatan Apoteker Indonesia di Yogyakarta, Selasa (27/9), Menkes mengemukakan apoteker memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melakukan pengawasan dan menekan adanya peredaran obat palsu.
“Karena itu, apoteker harus tahu betul mana obat yang palsu dan tidak dan mana obat yang harus diberikan kepada pasien,” ujarnya.
Karena itu, kalangan apoteker juga harus mendapatkan obat yang asli dan mendapatkannya dari pabrik farmasi atau pedagang besar farmasi.
“Jangan membeli dari yang tidak resmi,” tegasnya.
Pada saat yang sama, Menkes juga meminta masyarakat untuk membeli obat-obatan dari toko resmi atau apotek.
Menyinggung keberadaan apoteker, Menkes mengakui saat ini masih belum merata. Ia menyebutkan, di Indonesia tercatat lebih dari 40 ribu apoteker namun masih ada daerah yang belum ada apoteker seperti di daerah-daerah perbatasan.
“Sama seperti petugas kesehatan lainnya, masih belum merata,” katanya.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan melakukan pembicaraan dengan kementerian lain di antaranya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara agar keberadaan apoteker itu merata.
“Memang tidak mudah tetapi harus,” katanya.
Sementara itu, Rakernas yang digelar di Yogyakarta ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan kinerja para apoteker.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu diikuti hampir 2.000 apoteker dari berbagai daerah dan bertema "Developing Pharmacist Role for Better Quality of Life in AEC Era". (OL-3)
- See more at: http://mediaindonesia.com/news/read/69173/menkes-tegaskan-tugas-apoteker-tidak-ringan/2016-09-28#sthash.cOkhBzFJ.dpuf
Menkes Tegaskan Tugas Apoteker tidak Ringan
Tuesday, Nov 29 2016 at 04:26 PM