Perkembangan dunia digital juga berpengaruh pada cara orang mendapatkan obat. Kini, makin banyak orang melakukan jual-beli obat secara daring. Padahal, obat harus digunakan secara tepat baik jenis maupun dosisnya agar bisa memberikan manfaat yang baik.
Topik tersebuk menjadi salah satu bahasan dalam Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di Bandung, Jawa Barat, 12-15 Maret 2019. Kegiatan itu mengambil tema Enhancing public access to pharmacists in digital era.
"Saat ini jual-beli obat makin marak. Bahkan obat keras yang seharusnya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter sekarang banyak ditawarkan secara online. Termasuk obat penggugur kandungan dan obat disfungsi ereksi atau obat kuat. Siapa yang bisa menjamin keamanan pemakaian obat tersebut?" ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IAI, Nurul Falah, di Jakarta, pekan lalu.
Rakernas dan PIT IAI diikuti sekitar 2.000 apoteker dari seluruh Indonesia. Berbagai topik akan dibahas dalam kegiatan yang mencakup pameran, simposium ilmiah, dan workshop itu. Selain menampilkan pembicara dari dalam negeri, ada pula pembicara dari luar negeri, seperti dari India, Italia, Taiwan, dan Filipina. (RO/H-2)
Sumber berita: http://mediaindonesia.com/read/detail/222638-pertemuan-ikatan-apoteker-indonesia-bahas-akses-obat-di-era-digit