World Health Assembly (WHA) merupakan forum pembuat kebijakan tertinggi di dunia untuk kesehatan global, telah selesai diselenggarakan pada 20-28 Mei 2019 lalu di Jenewa, Swiss. Apoteker muda Indonesia, Sherly Meilianti, S.Farm., Apt., M.Sc., sebagai anggota International Pharmaceutical Federation (FIP) dan bagian dari keluarga besar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), ditunjuk menjadi delegasi dalam perhelatan penting ini.
Sherly yang saat ini menjabat Proyek Koordinator FIP Young Pharmacists Group (YPG) mendapat kesempatan untuk mengkoordinir para anggota YPG dalam WHA. Sherly mengatakan pada acara ini dirinya belajar mengenai masalah kesehatan global dan bagaimana peran apoteker memiliki dampak terhadap kesehatan global melalui advokasi, pembuat kebijakan dan kolaborasi/kemitraan, khususnya dalam Non-communicable Disease, fake-medicines, vaksinasi, dan perawatan yang berpusat pada pasien.
Sejumlah kegiatan di WHA tahun ini, di antaranya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh FIP yang diteken oleh CEO FIP, Dr. Catherine Duggan dengan World Health Organization (WHO). MoU ini menegaskan kerja sama dan ambisi untuk meningkatkan kolaborasi pada prioritas strategis WHO’s 13th General Programme of Work untuk memastikan kehidupan yang sehat dan kesejahteraan untuk semua umur: pencapaian cakupan kesehatan universal, penanganan keadaan darurat kesehatan dan promosi populasi yang lebih sehat.
Dukungan Kemenkes RI terhadap WTP
Di sela-sela WHA, Sherly sempat berdiskusi dengan Ibu Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Bio Med (Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan), Ibu Dita Novianti Sugandi Argadiredja, S.Si., Apt., MM (Direktur Pelayanan Kefarmasian), dan Bapak Roy Himawan, S.Farm., Apt., MKM (Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Apoteker Indonesia di bidang aset organisasi, per-undang-undangan dan pembelaan/perlindungan anggota).
Dalam diskusi ini, Sherly bersama CEO FIP, Dr. Catherine Duggan membahas program kerja sama FIP-IAI dalam mentransformasi tenaga kefarmasian di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyatakan mendukung Workforce Transformation Programme (WTP) yang merupakan program global FIP, yang dipimpin langsung oleh IAI. Lebih lanjut, dalam diskusi ini dirasakan perlunya dilakukan penilaian kebutuhan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi prioritas dan celah dalam pengembangan tenaga kerja di Indonesia. Adopsi dan adaptasi sangat penting untuk dilakukan dalam realisasi WTP ini. Selain itu, FIP juga menyampaikan bahwa untuk mendukung transformasi tenaga kerja di Indonesia, penilaian kebutuhan akan pelayanan kefarmasian juga perlu dilakukan.
Dalam perhelatan WHA, Sherly juga menyampaikan kontribusi FIP pada WHO’s patient engagement tools: “5 Moments for Medication Safety.” Sherly mengajak negara anggota (member states) untuk menyebarluaskan dan menggunakan tools ini sesuai dengan kebutuhan lokal di masing-masing negara. “Pengalaman selama WHA ini merupakan pengalaman yang sangat berharga buat saya untuk meningkatkan visibilitas apoteker Indonesia di tingkat global. Saya berharap pengalaman saya dapat menginspirasi apoteker lain di Indonesia bahwa kita dapat berperan penting di tingkat global,” pungkas Sherly.
Dokumentasi acara bisa dilihat di tautan berikut ini: http://iai.id/gallery/world-health-assembly-wha-di-jenewa-swiss